Monday, May 10, 2021

chitchat eps1 " menghadapi pertanyaan mengerikan ketika lebaran". cr by Rain

Hallo teman-teman, selamat datang di Rumah Rain. Untuk kamu yang baca ini, apa kabar? Semoga kabarmu baik, selalu baik dan bahagia. Yang selalu support blog ini, terimakasih banyak. Yang selalu berkunjung, terimakasih banyak. Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar demi kebaikan dan kemajuan blog ini. 

Sebentar lagi lebaran. Tinggal menghitung hari. Ada yang tidak mudik? Tidak apa-apa kan masih bisa silaturahmi virtual. Rindunya dengan keluarga masih bisa sedikit terobati. Tau tidak kalau ada yang jauh lebih menyedihkan dari tidak bisa mudik dan lebih mengerikan dari virus. Iya, pertanyaan-pertanyaan itu. 

Dulu waktu kecil momen lebaran adalah momen yang menyenangkan. Tapi beranjak dewasa momen itu justru jadi momen mengerikan, menakutkan. Haha. Karena kita harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang kita sendiri tidak tahu jawabannya. Berasa seperti ujian sekolah, membingungkan.

Contohnya pertanyaan " kapan kerja?", Bukannya tidak mau kerja. Yang namanya cari kerja kan ya susah ya apalagi kalau yang ditanya ini anak yang baru aja lulus SMA/SMK yang dalam fase bingung-bingungnya mau lanjut kuliah atau kerja. Kasihan jadinya, sudah bingung dibikin bingung lagi. Yang sudah kuliah pasti ditanya " kapan wisudanya?", Dia tidak tahu apa kali nyusun skripsi itu susahnya minta ampun. Terus selanjutnya yang sudah wisuda dan sudah kerja biasanya dapat pertanyaan "Kapan nikah?", Padahal umur masih muda dan masih ingin menjelajah dunia, ingin mengejar cita-cita dulu, ditanya nikah budrek lah. Bukannya kita tidak mau atau tidak ingin, tapi yang namanya jodoh itu kan rahasia Tuhan. Hidup juga bukan arena balapan, siapa yang cepet dia yang menang. Jodoh itu kan kita tidak tahu datangnya kapan. Kalau yang sudah nikah pasti ditanya " kapan punya anak?", Ya pasti semua orang tuh pengen punya keturunan, tapi kalau memang belum dikasih ya bisa apa sebagai manusia selain sabar dan menunggu. Pokonya semua pertanyaan mengerikan itu tidak akan ada habisnya.

By the way, semua pertanyaan itu adalah pertanyaan yang menuju ke privasi orang lain. Sedangkan yang namanya privasi itu tidak seharusnya dicampuri orang lain. Privasi itu milik individu. Yang perlu diingat teman, bahwa tidak semua pertanyaan itu harus dijawab. Dan memang tidak semua pertanyaan ada jawabannya, dan tidak semua pertanyaan kita ketahui jawabannya. So, kayaknya yang paling tepat adalah pasang kuping budek aja ya, pura-pura enggak denger aja kalau dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan diatas. Nanti yang nanya juga diem sendiri. Kalau sudah tahu pertanyaan itu tidak kita sukai, ya nanti kita tidak perlu bertanya ke orang lain dengan pertanyaan yang serupa ya. Masih ada banyak topik lainnya yang bisa kita jadikan bahan obrolan kok, tidak harus menyangkut privasi orang lain. Ok, aku percaya kalian/kamu yang baca ini adalah teman-temanku yang cerdas.

Aku mau mengucapkan, Minal 'aizin wal fa'izin mohon segera dihalalin sebelum keduluan orang lain. Eh eh eh bercanda, hahahaha. Minal 'aizin wal fa'izin Mohon maaf lahir dan batin. Mohon maaf jika selama ini ada kata yang menyinggung.  Ambil baiknya, buang buruknya. Jadilah pribadi yang selalu baik, pasti yang kamu dapatkan juga kebaikan. Aamiin. Sampai jumpa dilain waktu.

Thursday, May 6, 2021

Aku mengenalkanmu pada dunia, syair karya Rain

Aku telah mengenalkan kamu kepada dunia
melalui sastra serta dengan pribadiku yang sama
Semuanya jadi tahu bahwa kamu pernah begitu istimewa
Bahkan ketika cinta berbungakan kecewa
Satu jiwa manusia tetap setia pada keyakinannya
Yang justru pada akhirnya sia-sia

Aku telah mengenalkan kamu kepada dunia
Bahwa kamu manusia baik yang tak bercela
Hanya saja, baik saja sepertinya tak cukup bisa menjadi kita
Aku dan kamu berbeda

Aku telah mengenalkan kamu kepada dunia
Disaat itu pula aku menyerahkanmu pada-Nya
Biar Dia menuntunmu kepada siapa saja
Biar aku dituntun jua oleh-Nya
Biar kita dituntun menuju bahagia yang sesungguhnya
Meski tidak sama-sama

Aku Mengenalkanmu Pada Dunia
By : Rain
❄️❄️❄️❄️❄️



Saturday, May 1, 2021

Beri Aku Jalan, by Rain. @rain_ismyname_


BERI AKU JALAN

Aku tak ragu lagi 
Pada hati siapa yang ingin kusinggahi
Maaf aku telah salah mengira
Aku memang tak pandai menerka
Bukan dia
Bukan dia ternyata
Tapi aku bisa apa
Aku harus bagaimana
Kupikir hatimu telah lelah memikul cintamu sendirian
Aku tahu pasti kau sangat kesakitan
Disaat aku kira mampu memberi balasan
kesakitanmu dengan cinta dan kebahagiaan
Waktuku telah kehabisan
Kini kau terlanjur menghilang
Menjadi kepingan asa yang terbang
Apakah benar kali ini aku hanya akan mengenang

Hatiku penuh pedih dan luka
Bahkan ketika tak ada yang menyakitinya
Hariku penuh marah serta kecewa
Bahkan ketika sama sekali tak ada yang melukainya
Aku sendirilah penyebabnya

Aku terluka, sangat terluka
Kukira kaupun juga merasakannya
Aku bisa apa

Tuhan tolong berikan jalan
untuk segala kebahagiaan
Untuk segala kesembuhan 
Dengannya ataupun bukan, 
aku memang berhak mendapat pembalasan
Tapi bukankah kebahagiaan adalah hak setiap insan

Kuikhlaskan semua, biar cerita mengalir semau-Nya
Sesakit dan sepedih apapun rasanya
Biar semua berjalan dengan ketulusan 
Biar semua mengalir sesuai jalan
Sebab bagaimanapun akhirnya nanti
Aku tahu Penciptanya lebih dari sekedar tahu yang terbaik untuk diri ini


❄️❄️❄️❄️❄️

✍️ By Rain


Agustus

Bagaimana seorang gadis kecil berbicara tentang kehidupan, karena dia masih kecil tentu saja disepelekan. Tapi bukankan disepelekan, dihina,...