Tuesday, May 12, 2020

Sebatas Masa Lalu

Assalamu'alaikum teman-teman, senang rasanya bisa kembali menulis. Syair kali ini agak "ambyar". Bukan berarti penulis lagi patah hati ya teman jhhhh. Menurutku penyair memang pandai berbohong ketika menulis, ketika menulis ya teman, kalau perasaan serius kok jhhh. Bisa saja yang ditulis adalah kisah orang lain. Let's go! Kita membaca. Dengan membaca kita menjadi banyak tahu, karena membaca adalah jembatan ilmu. 

Sebatas Masa Lalu

Aku kembali menulis
Kembali lagi melukis
Walau kadang terdengar tangis
Hati yang sedang meringis
Menatap kisah tragis
Aku yang terluka
Aku yang dipenjara
Siapa yang pergi
Aku yang menanggung sakit sendiri
Dimasa lalu kehidupanku
Dimana aku yang lebam membiru
Dimana cinta menjadi derita
Dimana merah menjadi abu-abu
Wajah itu dimataku
Usang, terbuang, menghilang

Jiwaku ikut lenyap
Beriring suasana senyap
Yang ada raga ringkih tak tegap
Berjalanpun tak melangkah
Kakiku goyah
Aku merangkak, oh tidak
Aku merayap, bukan
Ah entahlah, 
bagaimana aku berjalan kala itu

Mungkin tak cukup bagimu
Untaian kata cintaku
Tak cukup bagimu
Segenap jiwa dan ragaku
Lalu apa yang kau pinta dariku
Aku tak punya apa-apa
Cukup, kutegaskan cukup
Jika kau tak pernah merasa cukup
Aku telah lama menanti
Dan kau tak pernah tahu
bagaimana aku yang hampir mati
Aku telah lama mencintai
Dan kau tak pernah tahu
bagaimana rasa berusaha membenci
Membenci, aku tak bisa 
Walaupun hanya setengah hati

Sebelum aku pergi
Untuk yang terakhir kali
Kuucap, kumencintaimu tanpa syarat
Seperti ibu mencintaiku
Seperti ayah menyayangiku
Seperti itulah rasaku untukmu
Yang kau patahkan tanpa izin dulu
Terimakasih telah melepasku
Melepas dengan egoismu
Melepas dengan pengecutmu
Melepas dengan ketidak jujuranmu
Akan kukenang selalu
Sebatas masa lalu
Wahai engkau cahayaku
Dan engkau juga kegelapanku



Utututu, gimana teman. B aja ya. Whatever. Terimakasih wassalamu'alaikum. Sampai jumpa dilain waktu semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan. Selalu bahagia kapanpun.:)
<head>
<script data-ad-client="pub-7177863811485801" async src="https://pagead2.googlesyndication
.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script></head>



Agustus

Bagaimana seorang gadis kecil berbicara tentang kehidupan, karena dia masih kecil tentu saja disepelekan. Tapi bukankan disepelekan, dihina,...